PROFIL SAYA
NAMA LENGKAP :DAVID "D16" ARNOLD
TEMPAT & TANGGAL LAHIR :BUKITTINGGI 28 FEBRUARI 2013
HOBI :NYABIK-NYABIK BASS
BAND FAVORIT : HELLOWEEN
MUSIK INFLUENCE :HELLOWEEN,YNGWIE MALMSTEEN,X-JAPAN
WHITE LION,VERSAILLES PHILARMONIC,SEVEN
SEAS,THE BEATLES,QUEEN,C.C.R,NIRVANA,
TESTAMENT,FIREHOUSE,THE RASMUS,WHITE
SNAKE,JIMMI HENDRIX,EUROPE,CINDERELLA,
DRAGONFORCE.
GITARIS FAVORIT :MICHAEL WEIKATH,VITTO BRATA,YNGWIE
MALMSTEEN,BILL LEVERTI
BASSIST FAVORIT :MARKUS GROOSKOPF
DRUMMER FAVORIT :DANI LOBLE,ULI KUSCH
VOKALIS FAVORIT :MICHAEL KISKE,ANDI DERIS,C.J SNARE
MOTO HIDUP :"JALANI HIDUP DENGAN DAMAI AND KEEP
ROCKIN"
KEEPROCKIN
Jumat, 17 Mei 2013
GITARIS HOOKERS
George Lynch
Turut membesarkan nama Dokken pada era glam rock tahun 80-an, George Lynch merupakan gitaris yang mampu bermain garang tapi juga melodik. Beberapa cirinya: menampilkan petikan chord string yang lembut (Unchain The Night, Dream Warriors, Will The Sun Rise, So Many Tears), atau permainan lick yang bersambung memainkan tone tipis dan tebal (It’s Not Love, Standing in the Shadows), dan tentu saja gempuran sangar seperti pada “Kiss of Death” atau “Turn on the Action”. Gaya permainan George Lynch membuka banyak kesempatan ia berekspresi mencuri-curi nada membuat berbagai hook yang memorable. Teknik permainannya terus meningkat setelah ia mendirikan Lynch Mob, sementara Dokken saat ini juga masih exist dengan gitaris John Levin yang sangat terpengaruh oleh permainan George Lynch era 80-an.

Alfred Koffler
Gitaris kelompok hard rock Pink Cream 69 (band Andi Deris sebelum Helloween), Alfred Koffler merupakan hooker yang mengerikan, hanya saja tidak terlalu ngetop sampai tidak ada yang menulis tentang dia di wikipedia.org. Ciri khasnya adalah riff cepat dan rumit (untuk ukuran hard rock) dengan sesekali menggunakan teknik pinch harmonic yang unik dan whammy bar. Contoh permainan mautnya terdengar di sepanjang lagu “Take Those Tears” (http://www.youtube.com/watch?v=BIIj9SyaMNE -> link ini juga bagi yang mau melihat Andi Deris jaman dulu, memang frontman sejati!) dan “One Step Into Paradise” (http://www.youtube.com/watch?v=5CEAOnU4bm4).

Richie Sambora
Mungkin karena pernah menikah dengan Heather Locklear yang membintangi film televisi T.J. Hooker, maka Richie termasuk hooker yang handal. Jadi selagi hanyut mendengarkan vokal sexy Jon di lagu-lagu Bon Jovi, dengarkan juga sesekali gitar Richie yang mencuri-curi nada pada timing yang pas, tapi tidak pernah terkesan over. Simak nuansa blues dari petikan-petikan kecil pada “Hey God” disusul lick gagah saat reff, atau kocokan uniknya pada “Keep The Faith”, atau ritemnya yang terseret-seret horny di “Bad Medicine”, ia juga bisa garang seperti ritem rapatnya di “Only Lonely” (padahal lagunya mid-tempo). Richie membuktikan untuk menjadi gitaris dunia tidak perlu punya speed gila-gilaan dalam menggerayangi fret gitar, cukup letakkan jari di posisi yang tepat saja.

Yngwie Malmsteen
Kalau Yngwie membaca kalimat diatas (tidak perlu speed gila-gilaan dalam menggerayangi fret gitar) maka yang nulis mungkin akan diajak duel sampai far beyond the sun. Dalam komposisi lagu-lagunya, Yngwie memang selalu menonjolkan diri, full speed. Salah satu hook terkenalnya adalah pada lagu “Rising Force” (Odyssey – 1988), saat vokalis Joe Lynn Turner selesai mengucap “…I hear/feel a rising force”, langsung disusul melodi singkat padat yang dimainkan secepat kilat oleh Yngwie. Permainan penuh hook liar tanpa terkesan berantakan (justru dimainkan sangat presisi dan rapi) juga dipamerkan di lagu seperti “Forever is a Long Time”, “Vengeance”, “Never Die”, dan lagu-lagu bertegangan tinggi lainnya.

Roland Grapow
Dari gitaris-gitaris Helloween yang pernah menemani Michael Weikath, menurut hemat saya, Roland Grapow yang paling sexy (glek), terlepas dari kehebatan Kai Hansen dalam menciptakan banyak hit Helloween dan mempopulerkan power metal ala Helloween yang sarat riff cepat rapat yang bikin merinding. Dari album bersama Roland, tercipta sebagian lagu-lagu Helloween dengan hook-hook gitar yang variatif dan berbeda dengan sebelumnya. Mulai terdengar riff patah-patah yang lincah (bukan goyang patah-patah) seperti di “Mr. Torture” atau “Sole Survivor”, atau simak kegarangannya di “Midnight Sun”, juga tanpa melupakan hook-hook jenaka seperti di “Shit and Lobster” (heran lagu sebagus ini cuma jadi B-Side), atau nuansa gelap di “Time of the Oath” (juga di “Four Seasons of Life” dari album solo Roland).

Akira Takasaki
Salah satu gitaris yang sanggup bermain dengan kecepatan tinggi sambil memperagakan hook maut adalah Akira Takasaki dari Loudness. Dengarkan “In the Mirror”, “S.D.I”, atau “Demon Disease” yang sungguh keterlaluan indahnya. Permainan Akira Takasaki juga terpengaruh Eddie Van Halen, yang dengan pintarnya ia racik dalam musik Loudness sedemikian rupa, seperti yang terdengar di salah satu masterpiece Loudness: “Let It Go” (lagu ini juga sarat hook keren). Berbagai hook nikmat juga dimainkan pada “Run For Your Life”, “Love Toys”, dan masih banyak lagi.

Slash
Berharap Slash memainkan solo rumit bernuansa sweep picking, arpeggio, dan hal-hal yang berbau shredding seperti tiga gitaris sebelumnya (Yngwie, Roland, dan Akira Takasaki) akan lebih sulit dibandingkan mengharapkan seekor kuda nil keluar dari topi Slash. Tapi untuk urusan meracik nada gitar di seksi ritem, ia tidak pernah memainkannya dengan monoton. Nada-nada super sibuknya (dan susah ditiru) bersama Izzy Stradlin pada masa emas Guns ‘N Roses terdengar di lagu-lagu seperti “Welcome to the Jungle”, “Anything Goes”, “Don’t Damn Me”, “You Could Be Mine”.

Dave Mustaine
Bergantian gitaris tingkat dunia keluar masuk Megadeth, ciri kocokan gitar pada lagu-lagu Megadeth tetap sama: rumit dan menggigit, selama masih ada Dave Mustaine di sana. Salah satu lagu penuh dengan hook maut yang hampir tak masuk akal adalah “Holy Wars… The Punishment Due” bersama Marty Friedman. Pada bagian solo di akhir lagu tersebut, hanya dengan memainkan 1 senar dengan cepat, Mustaine dapat memproduksi ritem dengan efek harmonic dengan urutan up-down stroke yang unik. Contoh gila lainnya, dengarkan bagaimana ia mengatur riff bernuansa kereta api di “Train of Consequences”.

Steve Vai
Kreativitas Steve Vai tidak perlu diragukan lagi, mungkin dia satu-satunya gitaris dunia yang memasukkan kipas angin dalam peralatan panggungnya (kipas angin digunakan untuk membuat efek rambutnya berkibar-kibar). Soal nge-hook, dengarkan album “Slip of the Tongue” dari Whitesnake yang menghadirkan Steve Vai sebagai gitaris (Vai membuat album ini menjadi kurang bernuansa Whitesnake, tetapi nuansa Vaisnake ternyata enak juga!), ataupun lagu-lagu saat ia menjadi gitaris David Lee Roth, plus sederet album solonya.

Vito Bratta
Permainan Vito Bratta merupakan jantung musik White Lion, itulah alasan logis kenapa Mike Tramp tidak pernah sukses menghidupkan kembali si Singa Putih, karena ia tidak menemukan gitaris sekaliber Vito. Lagu “Little Fighter” merupakan contoh kreativitas Vito menciptakan hook-hook yang begitu nikmat, menyuntik setiap ruang kosong dengan untain nada yang menggairahkan. Bahkan ballad-ballad seperti “You’re All I Need” dan “When The Children Cry” juga sarat dengan hook manis.
Turut membesarkan nama Dokken pada era glam rock tahun 80-an, George Lynch merupakan gitaris yang mampu bermain garang tapi juga melodik. Beberapa cirinya: menampilkan petikan chord string yang lembut (Unchain The Night, Dream Warriors, Will The Sun Rise, So Many Tears), atau permainan lick yang bersambung memainkan tone tipis dan tebal (It’s Not Love, Standing in the Shadows), dan tentu saja gempuran sangar seperti pada “Kiss of Death” atau “Turn on the Action”. Gaya permainan George Lynch membuka banyak kesempatan ia berekspresi mencuri-curi nada membuat berbagai hook yang memorable. Teknik permainannya terus meningkat setelah ia mendirikan Lynch Mob, sementara Dokken saat ini juga masih exist dengan gitaris John Levin yang sangat terpengaruh oleh permainan George Lynch era 80-an.

Alfred Koffler
Gitaris kelompok hard rock Pink Cream 69 (band Andi Deris sebelum Helloween), Alfred Koffler merupakan hooker yang mengerikan, hanya saja tidak terlalu ngetop sampai tidak ada yang menulis tentang dia di wikipedia.org. Ciri khasnya adalah riff cepat dan rumit (untuk ukuran hard rock) dengan sesekali menggunakan teknik pinch harmonic yang unik dan whammy bar. Contoh permainan mautnya terdengar di sepanjang lagu “Take Those Tears” (http://www.youtube.com/watch?v=BIIj9SyaMNE -> link ini juga bagi yang mau melihat Andi Deris jaman dulu, memang frontman sejati!) dan “One Step Into Paradise” (http://www.youtube.com/watch?v=5CEAOnU4bm4).

Richie Sambora
Mungkin karena pernah menikah dengan Heather Locklear yang membintangi film televisi T.J. Hooker, maka Richie termasuk hooker yang handal. Jadi selagi hanyut mendengarkan vokal sexy Jon di lagu-lagu Bon Jovi, dengarkan juga sesekali gitar Richie yang mencuri-curi nada pada timing yang pas, tapi tidak pernah terkesan over. Simak nuansa blues dari petikan-petikan kecil pada “Hey God” disusul lick gagah saat reff, atau kocokan uniknya pada “Keep The Faith”, atau ritemnya yang terseret-seret horny di “Bad Medicine”, ia juga bisa garang seperti ritem rapatnya di “Only Lonely” (padahal lagunya mid-tempo). Richie membuktikan untuk menjadi gitaris dunia tidak perlu punya speed gila-gilaan dalam menggerayangi fret gitar, cukup letakkan jari di posisi yang tepat saja.

Yngwie Malmsteen
Kalau Yngwie membaca kalimat diatas (tidak perlu speed gila-gilaan dalam menggerayangi fret gitar) maka yang nulis mungkin akan diajak duel sampai far beyond the sun. Dalam komposisi lagu-lagunya, Yngwie memang selalu menonjolkan diri, full speed. Salah satu hook terkenalnya adalah pada lagu “Rising Force” (Odyssey – 1988), saat vokalis Joe Lynn Turner selesai mengucap “…I hear/feel a rising force”, langsung disusul melodi singkat padat yang dimainkan secepat kilat oleh Yngwie. Permainan penuh hook liar tanpa terkesan berantakan (justru dimainkan sangat presisi dan rapi) juga dipamerkan di lagu seperti “Forever is a Long Time”, “Vengeance”, “Never Die”, dan lagu-lagu bertegangan tinggi lainnya.

Roland Grapow
Dari gitaris-gitaris Helloween yang pernah menemani Michael Weikath, menurut hemat saya, Roland Grapow yang paling sexy (glek), terlepas dari kehebatan Kai Hansen dalam menciptakan banyak hit Helloween dan mempopulerkan power metal ala Helloween yang sarat riff cepat rapat yang bikin merinding. Dari album bersama Roland, tercipta sebagian lagu-lagu Helloween dengan hook-hook gitar yang variatif dan berbeda dengan sebelumnya. Mulai terdengar riff patah-patah yang lincah (bukan goyang patah-patah) seperti di “Mr. Torture” atau “Sole Survivor”, atau simak kegarangannya di “Midnight Sun”, juga tanpa melupakan hook-hook jenaka seperti di “Shit and Lobster” (heran lagu sebagus ini cuma jadi B-Side), atau nuansa gelap di “Time of the Oath” (juga di “Four Seasons of Life” dari album solo Roland).

Akira Takasaki
Salah satu gitaris yang sanggup bermain dengan kecepatan tinggi sambil memperagakan hook maut adalah Akira Takasaki dari Loudness. Dengarkan “In the Mirror”, “S.D.I”, atau “Demon Disease” yang sungguh keterlaluan indahnya. Permainan Akira Takasaki juga terpengaruh Eddie Van Halen, yang dengan pintarnya ia racik dalam musik Loudness sedemikian rupa, seperti yang terdengar di salah satu masterpiece Loudness: “Let It Go” (lagu ini juga sarat hook keren). Berbagai hook nikmat juga dimainkan pada “Run For Your Life”, “Love Toys”, dan masih banyak lagi.

Slash
Berharap Slash memainkan solo rumit bernuansa sweep picking, arpeggio, dan hal-hal yang berbau shredding seperti tiga gitaris sebelumnya (Yngwie, Roland, dan Akira Takasaki) akan lebih sulit dibandingkan mengharapkan seekor kuda nil keluar dari topi Slash. Tapi untuk urusan meracik nada gitar di seksi ritem, ia tidak pernah memainkannya dengan monoton. Nada-nada super sibuknya (dan susah ditiru) bersama Izzy Stradlin pada masa emas Guns ‘N Roses terdengar di lagu-lagu seperti “Welcome to the Jungle”, “Anything Goes”, “Don’t Damn Me”, “You Could Be Mine”.

Dave Mustaine
Bergantian gitaris tingkat dunia keluar masuk Megadeth, ciri kocokan gitar pada lagu-lagu Megadeth tetap sama: rumit dan menggigit, selama masih ada Dave Mustaine di sana. Salah satu lagu penuh dengan hook maut yang hampir tak masuk akal adalah “Holy Wars… The Punishment Due” bersama Marty Friedman. Pada bagian solo di akhir lagu tersebut, hanya dengan memainkan 1 senar dengan cepat, Mustaine dapat memproduksi ritem dengan efek harmonic dengan urutan up-down stroke yang unik. Contoh gila lainnya, dengarkan bagaimana ia mengatur riff bernuansa kereta api di “Train of Consequences”.

Steve Vai
Kreativitas Steve Vai tidak perlu diragukan lagi, mungkin dia satu-satunya gitaris dunia yang memasukkan kipas angin dalam peralatan panggungnya (kipas angin digunakan untuk membuat efek rambutnya berkibar-kibar). Soal nge-hook, dengarkan album “Slip of the Tongue” dari Whitesnake yang menghadirkan Steve Vai sebagai gitaris (Vai membuat album ini menjadi kurang bernuansa Whitesnake, tetapi nuansa Vaisnake ternyata enak juga!), ataupun lagu-lagu saat ia menjadi gitaris David Lee Roth, plus sederet album solonya.

Vito Bratta
Permainan Vito Bratta merupakan jantung musik White Lion, itulah alasan logis kenapa Mike Tramp tidak pernah sukses menghidupkan kembali si Singa Putih, karena ia tidak menemukan gitaris sekaliber Vito. Lagu “Little Fighter” merupakan contoh kreativitas Vito menciptakan hook-hook yang begitu nikmat, menyuntik setiap ruang kosong dengan untain nada yang menggairahkan. Bahkan ballad-ballad seperti “You’re All I Need” dan “When The Children Cry” juga sarat dengan hook manis.

SEJARAH BAND HELLOWEEN
Sejarah Helloween berawal
pada tahun 1978 ketika Kai Hansen dan Piet Sielck membentuk sebuah band
bernama Gentry. Sekitar tahun 1981, Kai dan Piet mengganti nama bandnya
menjadi Second Hell dan merekrut drumer baru Ingo Schwichtenberg dan
bassist baru Markus Grosskopf yang sebelumnya tergabung dalam
Traumschiff. Pada tahun 1982, Piet meninggalkan Second hell dan menjadi
seorang produser rekaman dan sound engineer. Posisinya segera digantikan
oleh Michael Weikath dari band Powerfool, lalu Second hell memutuskan
mengganti lagi namanya menjadi Iron Fist.
Pada
tahun 1984, mereka mendapat undangan dari Noise Record untuk bergabung
dalam pembuatan album kompilasi death metal bersama Running Wild, Dark
Avenger dan Hellhammer. Merasa tidak puas menggunakan nama Iron Fist,
mereka pun mengganti nama bandnya menjadi Helloween. Dalam album
kompilasi ini mereka membawakan dua lagu yaitu Metal Invaders dan Oernst
Of life.
Pada
tahun 1985 mereka merilis sebuah mini album yang berisi 5 buah lagu
bersama seorang produser bernama Harris Johns. Pada bulan Oktober 1985,
bersama produser yang sama mereka merilis full album perdananya yang
berjudul Walls of Jericho, salah satu lagu dalam album ini adalah Metal
Invaders yang pernah dibawakan pada album kompilasi Death Metal bersama
Noise Record sebelumnya. Lewat album perdananya ini, Helloween mendapat
sambutan media yang luar biasa di seluruh dunia. Pada saat tour di bulan
November 1986, Kai Hansen merasa kesulitan untuk bermain gitar dan
menjadi vokalis dalam waktu bersamaan. Akhirnya setelah menyelesaikan
tour-nya mereka pun mulai mencari vokalis baru. mereka pun merekrut
seorang pemuda berumur 18 tahun yang mempunyai karakter suara yang luar
biasa yaitu Michael Kiske ex-III Prophecy, dan mulai menggarap album
berikutnya. Helloween ingin merilis double album, namun karena tidak
disetujui oleh Noise record, mereka pun hanya menyiapkan konsep untuk
bagian pertama dari dua bagiannya saja.
Album
Keeper of the Seven keys Part I akhirnya dirilis tahun 1987, dan
membawa band ini ke puncak kesuksesannya. Album ini mendapat sambutan
hangat dari penggemar musik metal di seluruh dunia termasuk Amerika.
Mereka pun melakukan tour pertamanya di Amerika bersama Grim reaper dan
Armored Saint. Tahun berikutnya mereka merilis bagian kedua dari double
albumnya yaitu Keeper Of The Seven keys Part II yang lebih sukses dari
pada sekuel pertamanya. Mereka pun mengadakan tour keliling Eropa
'Pumkins Fly Free Tour', mereka juga tampil dalam festival Donnington
MonsterOf Rock di Inggris bersama Kiss dan Iron Maiden. Pada akhir tahun
1988 sang gitaris Kai Hansen memutuskan meninggalkan Helloween karena
merasa tidak sanggup dengan jadwal tour yang terlalu padat. 1989 mereka
merekrut mantan gitaris Rampage Roland Grapow dan mereka pun tampil
bersama Anthrax dan Exodus dalam Tour Headbanger Ball yang kedua di
Amerika. Mereka juga merilis dua buah Best Album 'The Best The Rest The
Rare' dan 'The Pumkins Tracks'. Mereka juga merilis live album dari tour
eropa-nya 'Pumkins Fly Free', di Jepang album ini dikenal dengan nama
'Keepers live', sedangkan di Amerika album ini disebut sebagai 'I Want
Out Live', dan di belahan bumi lainnya, album ini dikenal sebagai 'Live
in The UK'. Mereka pun kemudian mengakhiri kontraknya bersama Noise
record dan bergabung bersama EMI records. Pihak Noise Record pun
menuntut Helloween secara hukum karena mereka dianggap telah melanggar
kontrak dengan Noise. Akhirnya selain diminta untuk membayar sejumlah
uang untuk ganti rugi, Helloween juga dilarang untuk menjual
album-albumnya keluar Eropa bahkan ke Jepang. Hal ini membuat para
penggemarnya merasa bingung dengan apa yang terjadi dengan Helloween.
Akhirnya
pada tahun 1991 Helloween merilis album 'Kids Of The Century', album
ini menceritakan kepada para penggemarnya tentang keberadaan mereka
selama 3 tahun belakangan. Selanjutnya mereka juga merilis album
berikutnya yaitu 'Pink Bubbles Go Ape' yang kurang mendapat respon
positif dari media dan penggemarnya. Ketegangan yang mulai muncul
diantara para anggota band membuat mereka harus memutuskan ke arah mana
mereka harus membawa musik mereka.
Ditengah
ketegangan para personelnya, mereka merilis album 'Chameleon' pada
tahun 1993, album ini bisa dikatakan sebagai titik terendah dalam karir
Helloween. Mereka pun tetap mengadakan Chameleon Tour walaupun kondisi
band pada saat itu sedang mengalami puncak ketegangan, bahkan sang
drumer Ingo Schwichtenberg mengalami masalah psikologis yang berat dan
tidak dapat melanjutkan Tour. Setelah menyelesaikan tournya, pihak
rekording EMI akhirnya memutuskan kontraknya bersama Helloween, Michael
Kiske pun dipecat dari Band.
Di
akhir 1993, mantan vokalis Pink Cream 69 Andi Deris bergabung bersama
Helloween, mereka juga mendapat seorang drumer baru yaitu Uli Kusch
mantan drummer Gamma Ray (band baru Kai Hansen). Dan formasi baru
Helloween pun telah lahir. Mereka pun menandatangani kontrak dengan
Castle Records pada tahun 1994. album mereka berikutnya yaitu Master of
Rings disebut-sebut sebagai album terbaik kembalinya Helloween. Mereka
pun kembali meraih sukses dalam tour promonya bersama sang vokalis
baru. Satu tahun berikutnya album ini mulai dirilis di Amerika utara.
Sebuah tragedi pun mengejutkan Helloween saat mantan Ingo Schwichtenberg
memutuskan untuk melakukan bunuh diri pada tahun 1995.
Helloween
kembali ke studio rekaman dan merilis album berikutnya 'Time Of The
Oath' pada tahun 1996 yang oleh media dijuluki sebagai best album
setelah era 'Keeper'. Album ini mendapat anugrah Platinum di seluruh
dunia. Mereka pun kembali menduduki puncak kejayaan. Mereka juga merilis
double live album berjudul 'High Live' dan mendapat penghargaan sebagai
band terbaik oleh majalah musik Jepang Buurn tahun 1996.
Saat
mereka menyiapkan materi untuk album berikutnya, Andi deris merilis
album single pertamanya yang berjudul 'Come In From The Rain', Roland
Grapow juga merilis album solo pertamanya yaitu 'The Four Season of
Life'. Pada tahun 1998 Helloween merilis album terbarunya yaitu 'Better
Than Raw', album 'Metal Jukebox' kemudian dirilis pada tahun berikutnya
1999. Helloween menandatangani kontrak untuk dua abum bersama perusahaan
rekaman Nuclear Blast pada tahun 2000. Album berikutnya 'The Dark Ride'
yang diproduseri oleh Roy Z dan Charlie Bauerfeind dirilis segera
setelahnya. Album ini menjadi album yang penjualannya terburuk dalam
sejarah Helloween dengan karakter musik dan sound yang berbeda dari
album-album sebelumnya. Album ini juga mengundang reaksi dari para
penggemarnya, mulai dari suka dengan style baru yang mereka bawa, dan
sebagian besar lainnya menginginkan Helloween tetap seperti sebelumnya.
Konflik kembali terjadi dalam tubuh Helloween hingga mereka terpaksa
memecat gitaris Roland Grapow dan drumer Uli Kusch.
Lalu
mereka merekrut mantan drumer metalium Mark Cross dan mantan gitaris
Freedom Call Sascha Gerstner. Pada tahun 2003 mereka kembali malakukan
rekaman untuk album selanjutnya, tetapi karena suatu penyakit drumer
Mark Cross tidak dapat melanjutkan proses rekaman dan hanya mengisi
untuk dua lagu, kemudian ia pun terpaksa keluar dari band, drumer
Motorhead Mikkey Dee diminta untuk mengisi kekosongan pada posisi drum
untuk menyelesaikan proses rekaman studio mereka. Album mereka yang
berjudul 'Rabbit Dont Come Easy' pun dirilis dan Stefan Schwarzmann
dipanggil untuk mengisi posisi drum selama tour mereka. Penjualan album
mereka pun terbilang sukses, mereka juga sukses melakukan tour keliling
dunia. Setelah tour usai, Stefan Schwarzmann memutuskan untuk keluar
dari Helloween tapi ia masih membantu Helloween pada proses pra produksi
untuk album mereka berikutnya hingga Helloween memperoleh drumer baru.
Mantan drumer Rawhead Rexx Dani Loeble bergabung dengan Helloween
menggantikan Stefan. Mereka pun mulai merekam kelanjutan dari album
Rabbit Don't Come Easy.
Ditahun 2005 mereka merilis album trilogy keepers of the seven keys,di tahun 2007 dan 2009 dilanjutkan dengan album GAMBLING WITH THE DEVIL dan sebuah album akustik dari lagu-lagu hits mereka yang diberi judul Unarmed album sekaligus untuk memperingati 25 tahun HELLOWEEN.
Ditahun 2010 mereka kembali menggebrak musik metal dengan album 7 sinner yang penjualannya sukses di jepang.Dan baru-baru ini mereka comeback didunia musik metal dengan album terbaru mereka STRAIGHT OUT OF HELL dan bagusnya lagi mereka akan melakukan hadir ke INDONESIA untuk yang ketiga kalinya setelah 2004 dan 2011 dalam KUKAR ROCK FESTIVAL.
Michael Weikath – Sea Of Fears
Fans Helloween mungkin sudah banyak yang tahu mengenai versi lagu “How Many Tears” sebelum dimainkan Helloween di album “Walls Of Jericho”. Ya, lagu ini dulunya berjudul “Sea Of Fears” dan diciptakan oleh Michael Weikath sebelum ia membentuk Helloween bersama anggota awal Helloween lainnya.“Sea Of Fears” sangat melankolis, kontras dengan “How Many Tears” Helloween yang sarat dengan lengkingan tinggi, tempo cepat, dan gebukan drum yang intens. “Sea Of Fears” didominasi dentingan keyboard, tone sang vokalis cukup nge-rock (beberapa sumber mengatakan ini adalah suara Michael Weikath, walau ada juga yang meragukan).
Lagu “Sea Of Fears” dapat dinikmati melalui link YouTube: http://www.youtube.com/watch?v=TUuG77BzfCk
VOKALIS METAL BERNAFAS KUDA
Longest Metal Vocal Note
Saya lalu browsing sebentar untuk mencari apakah ada yang pernah iseng memasang daftar vokalis yang mampu menahan nada terlama, ketemu satu nama yang cukup familiar yaitu Freddy Curci yang ngetop bareng bandnya: Alias, kabarnya dia pemegang Guinness World Record untuk not terpanjang di lagu pop, selama 30 detik dalam lagu “When I’m With You” (waktu Freddy Curci masih menjadi vokalis band Sheriff). Tapi setelah dengar sendiri lagunya, ternyata durasi di audio player menunjukkan Freddy Curci menyanyikan not panjang tanpa jedah dari menit 03:18 sampai 03:44 atau sekitar 26 detik. Suara Freddy Curci memang sakti, hanya sayang lagu “When I’m With You” tidak ada unsur metal sama sekali. Untuk itu, saya mencoba mendengarkan lagi lagu-lagu metal yang dicurigai memiliki not panjang, untuk menemukan lagu/vokalis yang pantas meraih predikat “Longest Metal Vocal Note”.
Berikut hasilnya mulai dari durasi terpendek.
* 6 detik. Bon Jovi – In The Arms (album Keep The Faith – 1992)
vokalis: Jon Bon Jovi
menit ke: 04:43 – 04:49
bagian: baabbbyyyy…!!
6 detik menahan nada memang tidak terlalu lama, tetapi kita tidak terlalu sering mendengarnya pada band genre hard rock/glam metal seperti Bon Jovi. Jon sanggup mencapai nada yang cukup tinggi pada lagu ini dengan vokal seraknya, tidak heran cewek-cewek pada bilang vokal Jon itu seksi.
* 7 detik. Gamma Ray – Tribute to the Past (Insanity and Genius – 1993)
vokalis: Ralf Scheepers
menit ke: 04:46 – 04:53
bagian: ooooooooo….!!! (ending)
Ini adalah contoh lagu yang memperdengarkan teknik vocal bridging yang indah, mendaki nada dari rendah ke tinggi dengan mulus tanpa mengalami vocal break, tanpa falsetto, melainkan dari chest voice ke head voice (kalau tidak salah sih begitu istilahnya). Contoh bridging lainnya adalah lagu “She’s Gone” (Steelheart) di bagian “girl……….” yang juga semakin meninggi. Bukan vokalis sembarangan yang dapat melakukannya.
* 8 detik. Power Metal – Malapetaka (album Power One – 1991)
vokalis: Arul Erfansyah
menit ke: 03:45 – 03:53
bagian: yeah yeah … ooooo…!!! (ending)
Tidak ketinggalan vokalis lokal favorit saya. Arul memang pantas dibilang Michael Kiske-nya Indonesia, kualitas lengkingannya tidak kalah dengan vokalis luar.
* 8 detik. Steelheart – Sheila (album Steelheart – 1991)
vokalis: Mike Matijevic
menit ke: 06:54 – 07:02
bagian: ooooooooooooooo…!! (ending)
Biarpun sering melengking tinggi, tetapi ternyata Mike Matijevic tidak terlalu suka menahan nada terlalu panjang. Tampaknya dia lebih memamerkan nada tinggi ketimbang durasi. 8 detik jelas masih terlalu singkat untuk kemampuan vokalnya, atau barangkali ada lagu Steelheart yang terlewat oleh saya dan memiliki nada yang lebih panjang.
* 8 detik. Fates Warning – Nothing Left to Say (album Perfect Symmetry – 1989)
vokalis: Ray Alder
menit ke: 06:46 – 06:54
bagian: with nothing left to say…!! (ending)
Ini salah satu lengkingan favorit yang dulu sering saya dengarkan. Fates Warning merupakan band progressive metal yang sayangnya tidak sepopuler Dream Theater walaupun mereka memulainya lebih dulu. Vokalis Ray Alder mampu memainkan emosi pada vokalnya, didukung suaranya yang sanggup melengking tinggi dan sangat jernih, seperti di lagu ini.
* 9 detik. Yngwie Malmsteen’s Rising Force – As Above So Below (album Rising Force – 1984)
vokalis: Jeff Scott Soto
menit ke: 9 detik (01:55 – 02:04)
bagian: to the other siddeeeee…. yeah!
Ini contoh lagu yang melodi vokalnya membutuhkan teknik yang bagus, nafas kuat dan range vokal luas. Permainan gitar Yngwie boleh mendominasi keseluruhan album, tapi di lagu ini jelas bintangnya adalah Jeff Scott Soto.
* 10 detik. Gamma Ray – Start Running (album Sigh No More – 1991)
vokalis: Ralf Scheepers
menit ke: 03:41 – 03:51
at vocal line: are comingggg..!! (ending)
Ralf Scheepers adalah salah satu vokalis metal yang mampu melengking sangat tinggi dengan tetap mempertahankan power. Kehebatan Ralf Scheepers di lagu ini bukan hanya karena ia menahan nada tinggi dalam waktu sekitar 10 detik nonstop di bagian akhir, tetapi lagu ini dari awal sudah menjerit-jerit full sampai akhir.
* 10 detik. Helloween – Victim of Fate (album The Best, The Rest, The Rare – 1991)
vokalis: Michael Kiske
menit ke: 06:44 – 06:54
bagian: dieeeeeeeeeeee!!!! (ending)
Ini lengkingan Michael Kiske yang terkesan paling liar, mungkin karena spirit lagunya yang sangat tragis dan emosional ciri khas Kai Hansen (dengar saja sepenggal liriknya: my mother’s a bitch, my father’s a killer). Lagu ini aslinya dinyanyikan oleh Kai Hansen, tapi Kiske lebih nafsu ngebawainnya karena harusnya lengkingan di ending versi Kai Hansen cuma sekitar 5 detik.
* 11 detik. Queensryche – Eyes of Stranger (album Operation Mindcrime – 1988)
vokalis: Geoff Tate
menit ke: 04:48 – 05:59
bagian: what lies behind the stare……..
cukup banyak lagu Queensryche di mana Geoff Tate menahan nada lebih lama dibandingkan lagu “Eyes of Stranger”, tetapi yang satu ini terdengar sangat memorable, selain karena lagunya memang luar biasa indah, tarikan Geoff Tate di lagu ini tidak terlalu tinggi, tapi terdengar begitu keren (komplit dengan vibra ala Bruce Dickinson), asli bikin merinding!
* 13 detik. Iron Maiden – Hallowed Be Thy Name (album The Number of the Beast – 1982)
vokalis: Bruce Dickinson
menit ke: 00:54 -01:07
bagian: looooowwwww… (intro)
Bagian Bruce Dickinson menyanyikan “i’m running lowww…” sepanjang 13 detik ini disambung dengan nada yang lebih tinggi sekitar 10 detik lagi. Lagu yang sempurna untuk uji ketahanan nafas.
* 13 detik. Stryper – The Way (album To Hell With the Devil – 1986)
vokalis: Michael Sweet
menit ke: 03:17 – 03:30
bagian: is the roockkkkk…!!! (ending)
Salah satu vokalis yang cocok mewakili genre hard rock/glam metal untuk urusan jerit-menjerit adalah Michael Sweet dari Stryper. Tidak hanya sanggup melengking tinggi, ia juga sanggup mempertahankan nada yang sangat tinggi selama 13 detik di lagu ini.
* 13 detik. Guns N Roses – Sweet Child O’ Mine (album Appetite for Destruction – 1987)
vokalis: W. Axl Rose
menit ke: 4:34 – 4:47
bagian: sweet chiiiiiilllddd o’ mineeeeee……… (ending)
“Sweet Child O’ Mine” cukup mudah dinyanyikan oleh siapapun, kecuali pada 13 detik terakhir.
* 13 detik. Wuthering Heights – Lost at Sea (album Salt – 2010)
vokalis: Nils Patrik Johansson
menit ke: 14:29 – 14:42
bagian: seaaa…….
Lagu dengan durasi terpanjang pada album ini, yang juga terdapat nada terpanjang yang dinyanyikan Nils di album keren ini.
* 14 detik. Angra – Evil Warning (album Angel Cry – 1993)
vokalis: Andre Matos
menit ke: 06:06 – 06:20
bagian: until the end……….
Ini satu lagi vokalis sakti dari kubu power metal. Andre Matos sudah sering menyanyikan melodi-melodi panjang sejak di Viper, juga saat ini di Symfonia. Namun eksplorasi vokalnya yang paling maksimal memang tetap saat dia di Angra.
* 15 detik. Helloween – Eagle Fly Free (album Keeper of the Seven Keys Part 2 – 1988)
vokalis: Michael Kiske
menit ke: 04:50 – 05:05
bagian: ooooooooooooo…….. (ending)
Tabu rasanya melewatkan lagu ini untuk urusan ketahanan nafas. Michael Kiske mencatat 15 detik pada ending “Eagle Fly Free”. Tapi ini bukan rekor terlamanya.
* 15 detik. Angra – Wuthering Heights (album Angel Cry – 1993)
vokalis: Andre Matos
menit ke: 04:05 – 04:20
at vocal line: aaaaaaa yeaahh ooooo … (sangat susah menuliskannya!)
Lagu Kate Bush yang dinyanyikan ulang oleh Angra, salah satu cover lagu non-metal yang menjadi sangat terkenal di dunia metal gara-gara kesaktian Andre Matos menyanyikannya.
* 15 detik. Michael Kiske – Do I Remember a Life? (album Instant Clarity – 1996)
vokalis: Michael Kiske
menit ke: 07:52 – 08:07
bagian: pray for your kingdom to come…
Tanpa Helloween, vokal Michael Kiske tetap sakti. Walaupun tidak melengking sesering di Helloween, tetapi kualitasnya sama sekali tidak menurun. Lagu “Do I Remember a Life?” diambil dari album solo pertamanya. Lagu ini memang sangat menonjolkan vokal dahsyat Kiske.
* 15 detik. Michael Kiske – Shadowfights (album Readiness To Sacrifice – 1999)
menit ke: 2:00 – 2:15
bagian: all hell comes to eeenndddd………..
Musik lagu ini boleh santai, tapi bagian vokalnya berakrobat kesana kemari bergantian dari nada rendah ke nada tinggi, sudah mirip dengan gaya penyanyi opera. Benar-benar menunjukkan kelas si Michael Kiske.
* 16 detik. Iron Maiden – Seventh Son of a Seventh Son (album Seventh Son of a Seventh Son – 1988)
vokalis: Bruce Dickinson
menit ke: 03:47 – 04:03
bagian: oooooooo…….. (yang sangat panjang)
Bagi vokalis yang tidak punya ketahanan nafas yang cukup, Steve Harris pasti di-cap kejam karena menciptakan lagu “Seventh Son of a Seventh Son” yang dipenuhi melodi vokal yang dengan nada-nada panjang dan berbelok-belok, untungnya vokalis Iron Maiden adalah Bruce Dickinson yang memang suka dan biasa “dikerjain” seperti itu.
* 17 detik. Skid Row – In a Darkened Room (album Slave to the Grind – 1991)
vokalis: Sebastian Bach
menit ke: 02:32 – 02:49
bagian: please let there be light in a darkened roooommm…..
Kebiasaan Sebastian Bach adalah memamerkan lengkingan tinggi dengan nada yang indah pada ending lagu ballad, seperti “18 and Life” atau “I Remember You”. Tapi nada terpanjang yang dicapainya adalah di lagu ini.
* 18 detik. Queensryche – Road to Madness (album The Warning – 1984)
vokalis: Geoff Tate
menit ke: 08:52 – 09:10
bagian: i’ve passed away……….
Geoff Tate tidak menyia-nyiakan masa jayanya saat dengan enaknya mampu menjerit-jerit tinggi dengan teknik dan nafas yang mengagumkan!
* 18 detik. Seurieus Band – Rocker Juga Manusia (album Rocker Juga Manusia – 2004)
vokalis: Candil
menit ke: 02:50 - 03:08
bagian: ingin kuteriakkannnnn……..
18 detik mampu dicapai oleh tukang jerit made in Indonesia: Candil, yang memang punya power dan range vokal yang lewat standar.
* 20 detik. Helloween – I Want Out (album Keeper of the Seven Keys Part 2 – 1988)
vokalis: Michael Kiske
menit ke: 03:51 – 04:11
bagian: leave me alonneeeeeeee……
Walaupun vokal panjang “leave me alooonneeeee…” berbarengan dengan bagian reff. sehingga kurang menonjol (dan membuatnya tidak bisa dinyanyikan saat live karena Kiske selalu lebih memilih menyanyikan reff-nya), tetapi bagian inilah salah satu daya tarik lagu ini. Dua band yang pernah mengcover lagu ini adalah Hammerfall dan Sonata Arctica. Hammerfall (dengan vokalis Joacim Cans) hanya sanggup menahan bagian ini selama 11 detik, sedangkan Sonata Arctica (dengan vokalis Tony Kakko) tidak mencoba berlama-lama dengan bagian tersebut, cukup meneriakkan “leave me alone” selama 2 detik.
* 21 detik. Manowar – Hail and Kill (album Kings of Metal – 1988)
vokalis: Eric Adams
menit ke: 05:12 – 05:33
bagian: aahhhhhhhh……… (ending yang sangat histeris)
Inilah vokalis yang sangat ekstrim menahan dan mencapai nada tinggi, di lagu ini Eric Adams menahan nada tinggi selama 21 detik, entah apa jadinya Manowar kalau sampai ditinggal Eric Adams.
* 21 detik. Judas Priest – Painkiller (album Painkiller – 1990)
vokalis: Rob Halford
menit ke: 05:37 – 05:58
bagian: painkiller……… (ending)
Painkiller merupakan salah satu lagu yang disegani dalam sejarah metal, ada beberapa bagian yang sangat membekas, antara lain intro gebukan drums yang maut, duel gitar dahsyat, dan tentu saja vokal yang melengking tinggi dari Rob Halford, yang juga membuktikan ia mampu menahan nada selama 21 detik pada akhir lagu walau di nada yang tidak terlalu tinggi. Angra juga pernah mengcover lagu ini, dan mereka boleh bangga dengan Andre Matos yang mampu menandingi vokal Rob Halford dengan sukses.
* 25 detik. Guns N Roses – Don’t Cry (album Use Your Illusion 1 – 1991)
vokalis: W. Axl Rose
menit ke: 04:15 – 04:40
bagian: tonighttt yaiyaiyaaiiiiiiii…………… (ending)
“Don’t Cry” adalah ballad sendu dengan ending yang aneh dan tidak nyambung, tapi dapat dimaklumi karena vokalisnya adalah W. Axl Rose.
* 26 detik. Helloween – The King For a 1000 Years (album Keeper of the Seven Keys – The Legacy – 2005)
vokalis: Andi Deris
menit ke: 13:23 – 13:49
bagian: ooooooooooooo…………… (ending)
Melalui lagu ini Andi Deris menjawab berbagai keraguan fans Helloween yang sering membandingkannya dengan Michael Kiske. Ia menggunakan style vokal yang clean dan melodic pada lagu ini, endingnya juga mengagumkan, menahan nada selama 26 detik dan masih bisa melengking di bagian akhir. Walaupun saya tidak 100% yakin Andi Deris melakukan pure 26 detik karena pada bagian ending ini terdengar sedikit sentuhan efek vokal di studio, tapi yang jelas tarikan Andi Deris mencapai nada tinggi terdengar keren habis!
* 30 detik. Manowar – Black Wind, Fire and Steel (album Fighting The World – 1987)
vokalis: Eric Adams
menit ke: 03:40 – 04:10
bagian: steeelll….!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Inilah teriakan metal paling dahsyat dan terlama sampai saat ini yang pernah saya dengar. 30 detik nonstop oleh Eric Adams dengan vibra dan nada tinggi yang konstan di E5 hingga nyaris mencapai akhir! Yang cukup mendekati rekor ini adalah Helloween (dengan vokalis Michael Kiske) di ending lagu “Keeper of the Seven Keys” yang juga mencapai 30 detik, sayangnya ada jedah sekitar setengah detik di tengah sehingga 30 detiknya tidak sempurna. Manowar rupanya tidak sedang bercanda kalau pernah mengatakan: other bands play, Manowar kill!
Kalau ada tambahan, silakan di-comment

Catatan:
* durasi yang dicantumkan tidak terlalu presisi, tidak sampai ke milidetik.
* menit yang ditunjukkan berdasarkan acuan file audio mp3 yang dimainkan di player Winamp sehingga bisa berbeda dari aslinya.
* beberapa faktor dapat mempengaruhi lama tidaknya seorang vokalis menahan not, misalnya rendah tingginya nada, turun naiknya nada, dan teknik yang digunakan.
ARTIKEL E-BISNIS
ARTIKEL E-bisniss
1.KETERKAITAN ANTARA E-BISNIS DENGAN E-GOVERMMENT
Untuk
mengetahui hubungan antara e-business dengan e-governent, e-commerce,
e-learning
dapat diperoleh dengan cara memfilter istilah-istilah tersebut menggunakan
definisi e-business yang telah ditetapkan sebelumnya. Arti istilah-istilah tersebut perlu diketahui terlebih dahulu, kemudian melihat kesesuaian antara definisinya dengan definisi e-business.
Dari situ kita dapat leihat hubungan di antara keduanya.
dapat diperoleh dengan cara memfilter istilah-istilah tersebut menggunakan
definisi e-business yang telah ditetapkan sebelumnya. Arti istilah-istilah tersebut perlu diketahui terlebih dahulu, kemudian melihat kesesuaian antara definisinya dengan definisi e-business.
Dari situ kita dapat leihat hubungan di antara keduanya.
A.E-BISNISS
Pengertian e-Business atau definisi
e-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan
semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business
memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data
internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga
banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan,
serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Penggunaan
sehari-hari, e-business tidak hanya menyangkut perdagangan elektronik atau
e-commerce saja. Dalam hal ini, e-commerce lebih merupakan sub bagian dari
e-business, sementara e-business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan
bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet. Sebagai bagian
dari e-business, e-commerce lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat
www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-commerce
mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan.
E-business
berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain:
pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai
(supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan
pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business
memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi.
B.E-GOVERMMENT
E-Government
(EG) mengacu kepada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah
untuk bertukar informasi dan pelayanan kepada penduduk, perusahaan-perusahaan, dan
pemerintahan lainnya. Bentuk e-government ada 4 macam, yaitu government-to-customer,
government-to-business, government-to-employees, dan government-to-government.
untuk bertukar informasi dan pelayanan kepada penduduk, perusahaan-perusahaan, dan
pemerintahan lainnya. Bentuk e-government ada 4 macam, yaitu government-to-customer,
government-to-business, government-to-employees, dan government-to-government.
E-Government
dilakukan oleh pemerintah dan menggunakan teknologi informasi. Teknologi
informasi tersebut digunakan untuk mendukung proses bisnis-nya berupa pertukaran
informasi dan pelayanan kepada penduduk, perusahaan, dan pemerintah lainya. EGovernment
dapat memberikan keutungan berupa kemudahan dalam pembuatan KTP,
pembayaraan pajak, penyediaan data demografi, dan sebagainya. E-Government adalah
adalah e-bisnis yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjalankan proses bisnisnya, yaitu
pemerintahan dan layanan masyarakat.
informasi tersebut digunakan untuk mendukung proses bisnis-nya berupa pertukaran
informasi dan pelayanan kepada penduduk, perusahaan, dan pemerintah lainya. EGovernment
dapat memberikan keutungan berupa kemudahan dalam pembuatan KTP,
pembayaraan pajak, penyediaan data demografi, dan sebagainya. E-Government adalah
adalah e-bisnis yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjalankan proses bisnisnya, yaitu
pemerintahan dan layanan masyarakat.
Dapat di simpulkan dari pengertian
diatas bahwa hubungan e-bisniss dengan e-govermment adalah;
Kegiatan
bisnis yang dilakukan secara otomatis dilakukan dengan menggunakan tehnologi
elektronik,e-bisniss memungkinkan suatu prusahaan untuk hubungan dengan sistem
pemprosesan data internal dan external secara lebih efisien dan
fleksibel.penggunaan sehari-hari e-bisniss tidak hanya menyangkut hubungan
elektronik atau e-commerce saja,dalam hal ini e-commerce lebih merupakan sub
dari e-bisniss sementara e-business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan
bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet. Sebagai bagian
dari e-business, e-commerce lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat
www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-commerce
mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan.
Penggunaan
teknologi informasi oleh pemerintah untuk bertukar informasi dan pelayanan
kepada penduduk,masyarakat, perusahaan-perusahaan, dan pemerintahan lainnya.
Teknologi
informasi tersebut digunakan untuk mendukung proses bisnis-nya, EGovernment dapat memberikan keutungan berupa kemudahan dalam ,pembayaraan pajak, penyediaan data demografi, dan sebagainya.
informasi tersebut digunakan untuk mendukung proses bisnis-nya, EGovernment dapat memberikan keutungan berupa kemudahan dalam ,pembayaraan pajak, penyediaan data demografi, dan sebagainya.
Langganan:
Postingan (Atom)